bicara

kartu nama

kartu nama

efrain

efrain

Kamis, 27 Juni 2013

Dapil Palu Selatan TMS, DPP Golkar Dikabarkan Marah


PALU, MERCUSUAR  - Digugurkannya Caleg Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Palu dari daerah pemilihan (Dapil) Palu Selatan-Tatanga juga menjadi perhatian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai beringin rimbun itu. Koordinator Golkar untuk Sulteng, Muhidin M Said, kabarnya sampai marah setelah mendengar kasus ini.
Dalam pertemuan internal Golkar baru-baru ini, Muhidin sempat menegur salah seorang fungsionaris Golkar, Neni Muhidin dan mempertanyakan mengapa sampai kasus ini terjadi.  Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Sulteng, Iqbal Andi Magga yang menyampaikan informasi ini mengatakan kasus Caleg Golkar di Palu unik karena satu-satunya untuk partai itu secara nasional.
Menurut Eki, sapaan akrabnya, pada Rabu malam (26/6/2013), Sekretaris DPD Partai Golkar Palu, Erman Lakuana telah menyusun gugatan partai terhadap KPU Sulteng. Gugatan itu akan disampaikan melalui Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulteng.  Ia memastikan DPD Sulteng yang diketuai Prof Aminudin Ponulele memberikan perhatian pada  kasus ini.  Mengenai pertemuan 11 caleg Golkar Dapil Palsel-Tatanga dengan Prof Aminudin baru-baru ini, Eki mengaku belum mendengar kabar itu. Ia beralasan baru tiba di Palu.
Andalan Golkar Sulteng ini juga mengaku telah memberikan solusi kepada DPD Golkar Palu dalam kasus ini. Namun bagaimana saran itu, Eki belum bisa mempublikasikan karena masih bersifat internal.  Yang pasti KPU dan Golkar sama-sama punya alasan, yakni Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pencalonan anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.
KPU lanjut Eki, sebenarnya tidak boleh mengutak-atik komposisi caleg. Tugas KPU hanyalan melakukan verifikasi terhadap caleg yang diajukan partai.
Apakah benar penentuan nomor urut Golkar untuk Dapil Palsel-Tatanga beberapa waktu lalu sengit sehingga berpengaruh terhadap komposisi nomor urut caleg? “Ia memang, satu hal karena caleg Golkar banyak,” katanya sembari mengatakan proses seleksi partai juga ketat karena berlangsung dalam beberapa tahap.  Lalu siapa yang keliru dalam hal ini? Secara pribadi Eki menganggap ada peran penghubung partai ke KPU. Karena mungkin kurang dikawal, berimbas terhadap partai. ***

Sumber : Mercusuar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar